S o s o k :
Effendi, Putra Daerah Yang Terpacu Untuk Memajukan Pendidikan
di Ketapang
Para pembaca pasti sudah tak asing lagi dengan SMPN 3. Salah satu sekolah favorit yang ternama di
Ketapang, letaknya di seputaran Jalan Gatot Subroto. Sekolah yang terkenal dengan segudang prestasi. Tentunya semua
prestasi itu tak luput dari peran Kepala Sekolah sebagai nakhoda pengambil
kebijakan dan yang megelola sekolah.
Pada Edisi Perdana ini, Dialog akan mengetengahkan sosok di balik suksesnya
SMPN 3 Ketapang, Effendi, S.Pd, S.AP, M.M.Pd. Saya diterima dengan ramah di
ruang kerjanya. Dan kita akan mendengar bagaimana perjalanan hidup beliau.
Effendi berasal dari keluarga sederhana, anak seorang petani, lahir di
Kampung Sampit 52 tahun silam. Merupakan anak ke sembilan dari sepuluh
bersaudara, dari pasangan (Alm) M. Said dan (Alm) Aminah.
Effendi, S.Pd, S.AP, M.M.Pd
“Saya menyelesaikan SD tahun 1977, SMP tahun 1983, kemudian melanjutkan
ke SPG, tamat tahun 1986. Untuk biaya sekolah, saya beternak ayam sejak SD. Saat
di SMP pernah putus sekolah selama dua tahun, karena faktor ekonomi. Untuk bisa
melanjutkan sekolah kembali, saya bekerja membantu orangtua mencari pasir di
sungai, dengan cara menyelam. Pasir kami naikkan, dan bawa pakai sampan untuk
dijual. Jualnya juga berkeliling dengan sampan,” kenang suami dari Neng
Sumarni, guru SDN 1 Benua Kayong.
Cita-cita untuk menjadi pendidik sendiri sudah ada dalam diri Effendi
sejak di bangku SMP, ia ingin memajukan pendidikan, khususnya di Ketapang.
Perjalanan karirnya sebagai pendidik dimulai dari tahun 1985 s/d 1986 mengajar
untuk pertama kalinya di SMPN 2 Ketapang, tahun 1986 s/d 1987 di SMPN 4
Ketapang, 1988 s/d 1990 di SMP IBM
Pontianak, tahun 1988 s/d 1990 di SMPN 5 Pontianak, tahun 1990 s/d 2000 di SMPN
1 Sungai Laur. Karir sebagai Kepala Sekolah berawal dari tahun 2000 s/d 2003 di
SMPN 2 Nanga Tayap, kemudian tahun 2003 s/d 2007 di SMPN 1 Nanga Tayap, dan
akhirnya mengemban amanah tahun 2007 hingga sekarang di SMPN 3 Ketapang.
“Perjalanan karir tersebut banyak suka dukanya juga. Terutama ketika
mengajar di daerah hulu. Tahun-tahun tersebut kondisi jalan dan sarana transportasi
di sana belumlah sebaik sekarang. Kadang setahun sekali baru pulang ke
Ketapang, itupun untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri saja, “ lanjut ayah dari
tiga putri dan satu putra ini.
Dari sentuhan tangan dingin Effendi prestasi demi prestasi diraih oleh
SMPN 3 Ketapang. Telah banyak penghargaan yang didapat, mulai dari mengharumkan
nama daerah, provinsi, maupun nama bangsa. Prestasinya bukan saja di kancah nasional,
bahkan internasional. Penghargaan yang pernah didapat, antara lain; Juara 1
Lomba Sekolah Sehat se- Kab. Ketapang Tahun 2007, Penghargaan Adiwiyata Tk. SMP
Kab. Ketapang Tahun 2007, Peringkat ke-8 Lomba Sekolah Sehat se-Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2007, Adiwiyata Terbaik Tk. SMP se- Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2008, Calon Adiwiyata Terbaik Tk. SMP se- Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2009, Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2009, Sekolah
Adiwiyata Tingkat Nasional SMP Tahap 1 Tahun 2010, Sekolah Adiwiyata Tingkat
Nasional SMP Tahap 2 Tahun 2011, Calon
Sekolah Adiwiyata Mandiri Tk. Nasional Tahun 2012, Sekolah Adiwiyata Mandiri
Tk. Nasional Tahun 2013, Juara 1 Perustakaan Sekolah Tk. SMP/MTs se-Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013, Lomba tata kelola Dana BOS Terbaik Tk. SMP
se-Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014, Nominasi terbaik lomba tata kelola
Dana BOS Terbaik SMP Tk. Nasional Tahun 2014, Calon ASEAN Eco School Terbaik
Tahun 2015, yang akan dilaksanakan di Yangoon, Myanmar.
“Semua keberhasilan tersebut bukan peran saya semata, ini juga karena
andil Allah SWT, dukungan serta doa istri,serta anak-anak. Dan yang tak kalah
pentingnya juga dukungan dari rekan-rekan guru SMPN 3, seluruh siswa, Komite
Sekolah, dan masyarakat, dalam hal ini orangtua siswa. Tanpa dukungan mereka
semua, saya bukanlah apa-apa.” ujar Effendi merendah.
Saat Dialog bertanya mengenai kiat-kiat untuk memajukan sekolah hingga
mencapai keberhasilan, pria yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka
ini menjawab, “Selaku putra daerah, saya terpacu untuk bisa memajukan
pendidikan di Ketapang. Prinsip saya, orang lain bisa mengapa saya tidak bisa.
Untuk itulah saya bertekad, dan bekerja keras agar sekolah bisa mempunyai
prestasi di bidang akademik maupun non akademik. Saat ini saya memenej 1.063
siswa, dan 69 guru + tenaga perpustakaan. Yang selalu saya tekankan pada mereka
adalah kedisiplinan, kemudian membudayakan sekolah untuk selalu ramah, ketekunan
dan rasa tanggungjawab, menciptakan suasana harmonis di antara siswa dan guru,
serta masyarakat luar. Ya, seperti itulah kiat saya.“
Iapun sebagai Kepala Sekolah sepenuhnya mendukung kegiatan ekstra
kurikuler yang ada di sekolah ini. Mulai dari olahraga, Palang Merah Remaja,
pramuka, Polisi Keamanan Sekolah, seni, drumband, dan teruma masalah IMTAQ. Di
SMPN3 untuk IMTAQ, siswa muslim diwajibkan sholat Dzuhur berjamaah di hari
biasa, sholat Jum’at berjamaah, di mesjid lingkungan sekolah. Pulang sekolah
pun diharuskan bersama-sama, tidak ada yang boleh pulang duluan.
Tekad dan kerja keras ayah dari Putri Maulidia ini berbuah hasil beberapa
penghargaan dan tanda jasa bagi dirinya, antara lain; Guru Teladan Tingkat SMP dari
Bupati Kab. Ketapang Tahun 1999, Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya 10
Tahun dari Presiden RI Tahun 2001, Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat SMP dari
Dinas Pendidikan Kab. Ketapang Tahun 2007, Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat
SMP dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2007, Tanda
Kehormatan Satyalencana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden RI Tahun 2011, dan
Lencana Melati dari Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2014.
Di akhir perbincangan, Effendi menyampaikan beberapa pesan serta
harapan, “Sebagai catatan saja, bagi anak yang tidak mampu kami juga usahakan
untuk bisa bersekolah di sini. Kepada para orang tua, agar mengupayakan
anak-anaknya meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya. Untuk seluruh
masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan tentunya Pemerintah Daerah
Kabupaten Ketapang, kami mohon doa restu serta dukungannya agar SMPN 3 berhasil
dalam ajang Calon ASEAN Eco School Terbaik Tahun 2015, yang akan dilaksanakan
di Yangoon, Myanmar.” (wahyudi/Edisi 1 Maret 2015)
No comments:
Post a Comment