Friday, May 13, 2016

Jendela Pustaka :


Mengintip Dari Dekat Jendela Dunianya

SMA Negeri 2 Ketapang



Udara cukup gerah. Waktu menunjukkan pukul 12.14. Ya – matahari tepat di atas ubun-ubun. Saya pun melaju menuju SMAN 2, karena ada janji untuk wawancara dengan Kepala Perpustakaannya. SMAN 2 letaknya di Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, tepatnya di Jalan WR. Monginsidi. Tak sampai lima menit   sampai di tujuan.

Sekolahnya luas, bangunan kokoh, dan ditumbuhi pepohonan rindang. Cukup menyejukkan suasana, karena sepanjang jalan berasa panas. Tak berlama-lama saya pun lantas menuju ruang perpustakaan melewati beberapa kelas. Tiba di perpustakaan, saya harus bersabar sebentar menunggu. Kepala Perpustakaan,  Leny Haslina, SE sedang ada tamu.

                                                   Leny Haslina, SE 

Sambil duduk menunggu, mata saya memperhatikan ke sekeliling ruangan. Ruangan yang bersih, dan rapi. Terpandang sebuah tulisan “ BUKU ADALAH JENDELA DUNIA ‘, adagium yang sering kita dengar. Tapi agaknya adagium ini sekarang tak banyak dikenal siswa, salah satunya karena kemajuan tekhnologi. Siswa lebih suka browsing, dan copy paste untuk mengerjakan sebuah tugas. Inilah sebenarnya salah satu tugas perpustakaan, membangkitkan minat baca siswa.

Tak  butuh waktu lama  menunggu, si empunya wajah manis ini pun mendatangi saya. Kami mulai berbincang seputar perpustakaan di sekolah ini.

“Saya mengelola perpustakaan ini baru, mulai tahun 2011 sampai sekarang,” ujar Leny Haslina.



Visi dari Perpustakaan ini sendiri, terwujudnya insan yang cerdas berpengetahuan luas, serta berwawasan global. Misinya; satu, menanamkan kesadaran membaca pada setiap anggota. Dua, menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif, sehingga menumbuhkan kegairahan dan kenyamanan dalam belajar. Tiga, menambah koleksi buku-buku perpustakaan yang diperlukan sesuai dengan ketersediaan anggaran. Empat, memberikan pelayanan yang prima dan profesional kepada setiap anggota. Terakhir, meningkatkan manajemen dan tertib administrasi secara profesional dan proposional.

“Saat ini koleksi di perpustakaan ada sekitar 700an judul. Itu pun paling banyak didomibasi buku pelajaran. Koleksi buku fiksi tak banyak, karena susah mencari buku jenis fiksi di Ketapang. Ya, paling pesan ke Pontianak. Untuk pengunjung sendiri seharinya berkisar antara 20 – 30 siswa, kalau yang meminjam hanya 5 – 10 siswa saja,” kata Leny lagi.

Sarjana Ekonomi ini menambahkan, jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah ini, siswa yang mempunyai minat baca masih dirasa tidak sebanding. Mereka lebih senang membuka dan menggunakan internet untuk mengerjakan tugas dari guru. Selain dilengkapi dengan ruang internet, perpustakaan juga dilengkapi dengan sarana audio visual, namun hanya sebatas alatnya saja, untuk bahan pelajaran dalam bentuk DVD belum ada.



“Kendala untuk sementara ini hanya sebatas kesulitan mendapatkan koleksi buku di Ketapang. Kalau untuk masalah dana, kita di SMAN 2 mempunyai dana khusus untuk perpustakaan. Kami berharap bisa menambah koleksi buku fiksi lebih banyak lagi dan bervariasi. Ya, paling tidak untuk menarik minat baca siswa di sini,” ungkapnya dengan senyum sumringah.


Sebagai catatan, Perpustakaan SMAN 2 Ketapang pada tahun 2012 lalu pernah menyabet Juara I Lomba Pengelolaan Perpustakaan Tingkat SMA se-Kabupaten Ketapang. Perbincangan pun kami akhiri, berharap Jendela Dunia harus selalu tetap dibuka, ini pekerjaan ekstra bagi para pendidik, dan tentunya para penulis setempat dapat menyumbangkan ide-ide, atau karya-karya dalam bentuk buku agar nantinya “Buku adalah Jendela Dunia” tidak hanya sekedar adagium saja.(wahyudi/Edisi 2 April 2015)

No comments:

Post a Comment