Profil Sekolah :
MAS Ash-Shufiyah, Jadikan Siswa Mampu
Menghapal Al-Qur’an
Pembentukan manusia
berkualitas tidak bisa dilepaskan dari pembinaan totalitas potensi yang ada
pada dirinya, baik berupa pengetahuan , keterampilan, ahklak, dan yang lebih
penting lagi potensi keagamaannya. Pembinaan terhadap totalitas potensi tadi
akan mudah bila dilaksanakan sejak dini dan berkelanjutan.
Sadar akan hal tersebut di atas, maka tokoh- tokoh
masyarakat ketapang (bapak KH. Nawawi,
BA, Bapak K.H Mukhtar Natsir, Bapak Drs. H. Soenardi Basnu, Bapak Drs. H.
Royani Noer, Bapak H. Syu’aib Usman, Bapak H. Nur, Bapak Rustam Effendi dan
lain- lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu disini).berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan menengah
yang diharapkan mampu membina secara totalitas potensi siswa yang tamat dari
sekolah menengah pertama (SMP/MTs).
Berdasarkan kesadaran tersebut, pada tahun 1983 didirikanlah
sebuah lembaga pendidikan yang beralamat di JL. W.R Soepratman No. 67 Kel.
Kauman Ketapang, dengan nama MADRASAH ALIYAH AT-TAQWA KETAPANG. Kepala
Madrasahnya adalah Bapak
K.H Nawawi, BA.
Drs. Nurhidayat, M.MPd., Kepala MAS Ash-Shufiyah, mengatakan,
bahwa proses pendirian madrasah ini melibatkan semua unsur masyarakat yang ada
di kabupaten Ketapang
dan orang luar yang menaruh perhatian terhadap pembinaan umat, khususnya dalam
bidang keagamaan (Islam).
Seiring dengan perjalanan waktu, ada banyak kejadian yang dialami lembaga ini,
salah satu diantarannya adalah dinegerikannya Madrasah Aliyah At- Taqwa pada
tahun 1996.
Drs. Nurhidayat, M.MPd
Semangat untuk dapat terus melakukan pembinaan terhadap
siswa lulusan SMP/MTs. agar memiliki keyakinan agama yang kuat tidak pernah pupus
dihati orang-orang yang beraktivitas di madrasah Aliyah At- Taqwa. Karena itu
pada tahun 1999 dialamat
yang sama didirikan lah madrasah aliyah yang baru bernama “ MADRASAH ALIYAH
ASH- SHUFIYAH” yang berarti “ SUCI” dengan kepala madrasah yang pertama Bapak
K.H. Nawawi, BA (1999 – 2000), kemudian dilanjutkan oleh bapak Syarif Isa, S.Ag
( 2000 – 2005) seterusnya sampai sekarang dilanjutkan oleh bapak Drs.
Nurhidayat, M.MPd.
“Proses pendirian Madrasah Aliyah Ash-Shufiyah tidak lepas
dari peranan Bapak K.H Nawawi, BA, Anggota Yayasan beserta Dewan Guru yang
dulunnya mengajar di Madrasah Aliyah At-Taqwa. Kemudian pada tahun 2013 telah terakreditasi oleh
BAN – S/M Propinsi Kalimantan Barat NO. 156 / BAP – SM / KB/ KEP. /XII/2013
dengan peringkat: B. Jumlah kelas pada tahun pelajaran
2014/2015 sebanyak 5 kelas dengan jumlah siswa 126,” ujar pria ramah ini.
Nurhidayat menambahkan, visi sekolah adalah terdidik dalam nuansa Islami, unggul
dalam prestasi dan berakhlakul karimah. Sedangkan misi sekolah, 1/ Pemantapan
sikap dan kepribadian yang agamis dalam kehidupan sehari-hari melalui
pembiasaan pengamalan keagamaan,
2/ Membangun budaya madrasah yang membelajarkan dan mendorong semangat
keunggulan, 3/ Mengembangkan SDM madrasah kompeten, 4/ Menyelenggarakan
pendidikan yang menghasilkan lulusan berkualitas akademik dan non akademik
serta berakhlakul karimah,
5/ Menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat, kondusif dan harmonis, 6/ Menerapkan manajemen
madrasah yang melibatkan semua stakeholder.
Mas. Ash-Shufiyah
mempunyai keunggulan menjadikan siswa mampu menghapal Al-qur’an dan
keterampilan dibidang agama terutama menyiapkan calon penceramah agama / dai
dan daiyah dan qori – qoriah.
Prestasi yang pernah dicapai siswa-siswi MAS As-Shufiyah, antara
lain; Juara II lomba Bola voly putri Hab. Kemenag ke 69 Tahun
2014, Juara IV lomba
bola voly putra Hab Kemenag ke 69 Tahun 2014, Juara I lomba Tandu Estafet Tingkat
PMR WIRA Tahun 2014,
Juara II lomba pengembaraan Hendry Dunant tingkat PMR WIRA HUT PMI ke 69
Tahun 2014, Juara II Bola
Volley Putri Hab Kemenag Tahun 2015, Juara IV Lomba Bola Volley Putra
Tingkat MA Se Kabupaten Ketapang Tahun 2014.
Bantuan
–bantuan yang pernah diterima;
BSM (Bantuan siswa miskin), BOS ( Bantuan Operasional Sekolah), dan BOSDA
Pemerintah Kab. Ketapang.
“Untuk
kendala, MAS Ash- Shufiyah
semenjak tahun 2012 animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya mulai menurun
seiring dengan berdirinya sekolah negeri di wilayah kecamatan Benua Kayong.
Masyarakat masih mencari sekolah negeri dulu setelah tidak diterima baru
kesekolah swasta.
Kami berharap kepada instansi
terkait, terutama
kepada Kepala Dinas Dendidikan Ketapang agar memperhatikan sekolah–sekolah
swasta terutama sekolah negeri agar membatasi pada saat menerima siswa baru
agar diseleksi dengan sebenar-benarnya,” ujar Nurhidayat mengakhiri pembicaraan. (Kurnia/Edisi
1 Maret 2015))
No comments:
Post a Comment