Friday, May 13, 2016

Profil Sekolah :

SMPN 5 Ketapang, Unggulan Sekolah Muatan Lokal (Mulok) Pertanian


SMPN 5 Ketapang beralamat di Jalan Karya Tani, Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan. Berdiri pada tahun1997 dengan luas bangunan 1.225m2. Lokasinya memang berada di kota, namun jauh dari hiruk pikuk dan kebisingan kendaraan, mengarah ke jalan lingkar kota. Suasana serta udaranya cukup segar, sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Mayoritas siswanya berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Sarana dan prasarana yang ada meliputi 17 ruang kelas,  ruang laboratorium IPA, perpustakaan. SMPN 5 Ketapang saat ini memiliki  25 guru (PNS), 4 guru kontrak, 2 guru tidak tetap,  jumlah keseluruhan peserta didik mencapai 435 orang dengan 17 rombongan belajar.



Saat awak Dialog menemui Kepala SMPN 5 Ketapang, Hj. Rosita, S.Pd.Mat menyampaikan, karena mayoritas siswa di SMPN 5 Ketapang kalangan ekonomi menengah ke bawah, maka untuk bersaing dalam bidang akademik memang bukanlah hal yang mudah. Siswa yang masuk atau diterima di sini biasanya mereka-mereka yang tidak mencukupi nilai standar untuk masuk sekolah favorit, artinya nilai terendah di sekolah favorit bisa tertinggi di sini. Namun ini bukan dianggap sebagai halangan untuk berprestasi, maka dicari alternatif untuk memajukan sekolah. 
                                             Hj. Rosita, S.Pd.Mat 

Salah satu unggulan sekolah adalah Muatan Lokal (Mulok) Pertanian, menunjang sekolah agar lebih asri. Awalnya dengan menanam tanaman keras berbuah, tanaman hias, lantas sekarang ke tanaman produktif; sayuran, cabai, jagung, labu, dan ubi. Pernah juga  menanam padi, ini terinspirasi karena anak-anak sekarang kalau makan nasi selalu tidak habis atau bersisa. Mereka tidak tahu bagaimana proses dari padi menjadi nasi, dan bisa di atas piring. Setiap kegiatan tanam tersebut targetnya dilaksanakan persemester, dan dari beberapa komoditas yang ditanam sudah pernah panen.


Kemudian saya diajak berkeliling untuk melihat areal di belakang sekolah, terlihat kebun mini, hutan sekolah, dan juga kantin sehat. Begitu rapi dan bersih, tak ada satu pun sampah terlihat.


Prestasi sekolah antara lain; Juara I Adiwiyata Tingkat Kabupaten Ketapang Tahun 2013 menuju Adiwiyata Tingkat Provinsi, Juara II Sekolah Sehat Kabupaten Ketapang Tahun 2014. Berkaitan dengan Adiwiyata, sampah sudah dipisah dan dikelola secara baik. Untuk sampah organik ditimbun di belakang sekolah, dan sampah non organik dijadikan produk kreatif oleh siswa; seperti hiasan bunga, dll. Siswa diberikan ketrampilan untuk mengolah barang bekas/sampah menjadi barang bernilai. Bahkan untuk kantin sekolah tidak diperkenankan menjual makanan/minuman berwadah plastik, mereka menggantinya dengan piring/gelas beling.

“Dari segi akademik, perbaikan sistem dan membenahi kualitas guru dengan adanya Workshop Guru, kegiatannya biasa dilaksanakan setiap class meeting. Juga ada program Lesson Study untuk meningkatkan kualitas guru,” lanjut Hj. Rosita yang juga mantan Kepala SMPN 2 Matan Hilir Selatan.

Bantuan-bantuan yang diterima antara lain diperoleh dari; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupa BOS, bantuan fisik, Dinas Kebersihan berupa bak sampah, Dinas Kehutanan berupa bibit kayu, Dinas Pertanian dan Peternakan berupa bibit tanaman, Kantor Lingkungan Hidup berupa bantuan taman. Dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) rencananya akan mendapat bantuan air bersih dan sanitasi di tahun 2015 atau tahun depan.


“Visi : beriman, berprestasi, berbudaya dan peduli terhadap lingkungan yang ASRI. Misi : 1/ Menciptakan dan mendorong kesadaran seluruh warga sekolah (Guru, Staf TU dan Siswa) untuk berdisiplin, tertib, taat menjalankan agamanya dan berakhlaq mulia, 2/ Mendorong dan mengarahkan setiap siswa untuk selalu berprestasi di bidang- bidang  akademik dan non akademik, 3/ Mendorong dan mengarahkan setiap siswa untuk selalu mengembangkan aktivitas dan kreatifitas di bidang seni dan budaya, 4/ Mendorong kesadaran warga sekolah (Guru, Staf TU dan Siswa) untuk selalu menjaga dan memelihara lingkungan sekolah sehingga terciptanya kawasan yang ASRI untuk tempat belajar,” ujar wanita yang selalu murah senyum ini.

Setiap hari Jum’at bagi siswa Muslim ada kegiatan bersama;  Yasinan, Dhuha, taushyiah mendatangkan ustadz untuk siraman rohani. Bagi siswa Non Muslim kegiatan doa pagi.  Mewajibkan anak putra sholat Jum’at  sekolah, hari Jum’at pakai seragam celana panjang untun antisipasi anak lupa bawa sarung. Saat akan menghadapi Ujian Akhir untuk siswa Muslim, dzikir bersama didampingi orangtua, untuk siswa Non Muslim mengadakan Rekoleksi dari Susteran atau Pastoran.

Dua tahun berturut mengadakan “Bulan Sayang Anak Yatim”, biasanya di bulan Muharam dan Ramadhan, menyantuni anak-anak yatim dari lingkungan SMPN 5 sendiri. Donaturnya selain dari kalangan orangtua siswa yang mampu, juga ada beberapa dari luar sekolah, beberapa di antaranya adalah Ibu Rahmi Boyman Harun, juga Ibu Septalina Ismet Siswadi.

“Kendala, umumnya masalah kedisplinan saja, banyak yang menjerit ketika diterapkan kedisplinan. Termasuk orangtua siswa, ada yang merasa berat kalau anaknya didisplinkan. Harapan ke depan, selalu jadi prinsip ingin lebih baik, artinya ada yang belum diperbuat akan dilaksanakan,” ujar Hj. Rosita mengakhiri perbincangan.(fatwa/Edisi  2 April 2015)


No comments:

Post a Comment